Hari Senin tanggal 01 November 2021 , Lazismu Magetan, Pasuruan dan Sidoarjo mendelegasikan beberapa perwakilannya untuk memperdalam Islamic Social Finance di Bankziska Lazismu Ponorogo. Selama kurang lebih 6 hari mereka mengikuti training operasionalisasi dan administrasi Bankziska. Masing-masing Lazismu mengirimkan perwakilannya dua orang sebagai admin dan operasional.
Setelah diadakannya pelatihan pengelola Bankziska di Unida Gontor tepatnya pada tanggal 24-25 September 2021 lalu, kini Bankziska mulai didirikan di berbagai Kota dan Kabupaten di Jawa Timur. Kali ini baru 3 Kabupaten yang akan mulai mendirikan Bankziska yaitu Kabupaten Mojokerto, Pasuruan dan Magetan.
Para peserta diharuskan mengikuti segala rangkaian materi yang telah disiapkan oleh pengelola Bankziska Ponorogo. Adapun Materi yang diberikan pada saat training adalah materi admin dan operasioanal yang meliputi sistem, administrasi, alur pencairan pembiayaan mitra Bankziska, sampai kunjungan ke mitra Bankziska. Semangat dan antusiasme para peserta dalam mengikuti seluruh rangkaian training ini sangat besar. Peserta juga dipertemukan dengan para relawan Bankziska. Mulai pagi hingga malam hari para peserta mengikuti seluruh rangkaian materi yang disajikan oleh pengelola Bankziska Ponorogo. Ust Faruq Ahmad Futaqi selaku manager Bankziska Ponorogo juga memaparkan beberapa materi terkait Bankziska.
Selama kurang lebih 6 hari ini peserta tinggal di kediamaan Rumah Peradaban yang letaknya di Desa Siwalan Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo, ditempat itu pula mereka mendapat materi kerelawan dan juga beberapa paparan meteri lainnya terkait Bankziska. Hari ke lima pelatihan ini para peserta berkunjung ke Daerah Ngrayun Timur untuk meninjau langsung mitra Bankziska di sana.
Di hari terakhir pelatihan para peserta memaparkan pesan dan kesannya selama mengikuti training di Bankziska. Menurut salah satu peserta dari Pasuruan, “pelatihan training ini sangat luar biasa, materi yang diberikan juga sangat padat,” ia berharap setelah mengikuti training ini bisa mengaplikasikan ilmunya ketika sudah tiba di daerahnya nanti. Hari pelatihan memang sudah berakhir, namun sebenarnya ini merupakan titik awal mereka dalam menumbuhkembangkan Bankziska di Daerah masing-masing. Dengan harapan Bankziska bisa hadir di tengah-tengah masyarakat dalam membangun ekonomi tanpa riba. Alangkah Indahnya Jika Bankziska Lazismu ini bisa tumbuh dan berkembang di seluruh Kota dan Kabupaten di Indonesia. (nunung)