Bankziska mengadakan Pelatihan Angkatan VI yang bertujuan memberikan pengarahan dan pendampingan bagi Lazismu yang akan mendirikan bankziska. Lazismu Bojonegoro, Lazismu Pacitan dan Lazismu Kota Batu Malang hadir berpartisipasi sebagai peserta pelatihan. Bertempat di Kantor Utama Bankziska Jawa Timur, Jabung, Ponorogo acara dimulai Rabu 05 – Jumat 07 Juli 2023 berjalan lancar. Serangkaian materi diberikan mulai dari administrasi hingga operasional, namun ada satu materi yang menarik terkait Bank Thihtil yang disampaikan secara langsung oleh Faruq Ahmad Futaqi Direktur Operasional BankZiska Lazismu Jawa Timur.
Materi bank thithil menjadi sangat penting dibahas mengingat lahirnya bankziska berawal dari fenomena bank thithil yang merajalela dengan sistem bunga yang mencekik masyarakat kecil. Istilah yang disampaikan oleh Faruq, “bankziska head to head nya dengan bank thithil”. Ketika akan melawan maka diperlukan pemahaman yang mendalam terkait rival yang akan dihadapi. Maka peserta pelatihan diberikan bekal terkait sejarah rentenir bank thithil, cara kerja dan dampak yang ditimbulkan ketika masyarakat telah terjerat rentenir.
Bank thithil bukanlah bank sebagaimana pemahaman umum . Namun penggunaan kata “bank” hanya istilah yang berkembang di masyarakat sebagai alternatif meminjam uang dengan sistem bunga yang tinggi dan jangka pendek. Sementara penamaan “thithil” karena dalam sistem pembayarannya menggunakan kertas yang dithithili (disobeki) setiap kali bayar. Beragam istilah unik bank thithil di masing-masing daerah yaitu bank cret, bank plecit, bank emok atau pelepas uang. Cara kerja bank thithil ada harian, mingguan, pasaran (setiap 35 hari sekali sesuai hitungan pasar) dengan target pedagang pasar, pelaku usaha mikro kecil, dan masyarakat dengan ekonomi lemah. “Fakta menarik meskipun bank thithil menjerat masyarakat dengan sistem bunga tinggi dan intimidasi, namun terdapat kelebihan bank thihil yang perlu diadopsi bankziska yaitu “excellent service” dengan memberikan pelayanan prima dana mudah cair, ketika dana cair akan diantar dan ketika tagihan akan dikunjungi serta selalu menjaga hubungan baik guna menciptakan loyalitas peminjam dana,” ujar Faruq.
Adanya materi bank thithil diharapkan menjadi gambaran bagi peserta untuk mempersiapkan “amunisi tempur” melalui program pembebasan masyarakat dari jeratan riba dan rentenir.